Resiko Mengantuk Dikala Perjalanan Mudik
Mengantuk ketika mengemudi sama bahayanya dengan berkendara dalam kondisi mabuk akhir dampak alkohol. Sehingga ketika mudik, sebaiknya persiapan tidak hanya dilakukan pada kendaraan, namun juga fisik pengemudi. Mengantuk menjadi tanda seseorang tidak tercukupinya waktu tidur, dan hanya bisa sembuh dengan tidur.
Bagi pemudik dengan jarak tempuh yang jauh harus bisa mengatur tidur. Bahkan hal ini harus sudah dimulai semenjak seminggu sebelum keberangkatan, yaitu dengan tidur cukup secara teratur. Beberapa stimulan ibarat kafein atau minuman-minuman penambah energi hanya bisa menunda kantuk, namun tidak sanggup mengembalikan kemampuan otak memang sudah lelah.
Kafein dan minuman penambah energi bisa membantu di perjalanan jauh, apabila diminum 30 menit sesudah diminum. Sehingga akan dirasakan keuntungannya ketika anda minum kopi, 30 menit sesudah perjalanan, dan akan bekerja selam 7-8 jam. Sehingga apabila di tengah perjalanan anda merakan kantuk, berhentilah minum kopi dan sempatkan tidur sekitar 20-30 menit. Dengan cara ini, maka anda mendapat manfaat tidur dan bangkit sempurna ketika kafein akan bekerja.
Anda juga perlu memperhatikan gejala mengantuk yang mulai berbahaya, yang diantaranya adalah:
Bagi pemudik dengan jarak tempuh yang jauh harus bisa mengatur tidur. Bahkan hal ini harus sudah dimulai semenjak seminggu sebelum keberangkatan, yaitu dengan tidur cukup secara teratur. Beberapa stimulan ibarat kafein atau minuman-minuman penambah energi hanya bisa menunda kantuk, namun tidak sanggup mengembalikan kemampuan otak memang sudah lelah.
Kafein dan minuman penambah energi bisa membantu di perjalanan jauh, apabila diminum 30 menit sesudah diminum. Sehingga akan dirasakan keuntungannya ketika anda minum kopi, 30 menit sesudah perjalanan, dan akan bekerja selam 7-8 jam. Sehingga apabila di tengah perjalanan anda merakan kantuk, berhentilah minum kopi dan sempatkan tidur sekitar 20-30 menit. Dengan cara ini, maka anda mendapat manfaat tidur dan bangkit sempurna ketika kafein akan bekerja.
Anda juga perlu memperhatikan gejala mengantuk yang mulai berbahaya, yang diantaranya adalah:
- Sering Kehilangan konsentrasi, ditandai dengan sering mengerjapkan mata atau mata terasa sangat berat untuk dibuka.
- Sulit mengingat apa-apa yang seudah dilewati; atau bahkan melewatkan beberapa rambu kemudian lintas.
- Pikiran menerawang.
- Sering menguap dan mengusap-usap mata.
- Sulit menjaga kepala dengan posisi tetap tegak.
- Sering melanggar marka-marka jalan tanpa disadari.
- Capek dan gampang terpancing emosi.
- Kurang tidur atau lelah (tidur kurang dari 6 jam akan meningkatkan resiko tiga kali lipat, dibandingkan seseorang yang tidur cukup 8 jam pada malam hari)
- Menderita insomnia (gangguan sulit tidur).
- Mengendara jarak jauh tanpa istirahat yang cukup, dan berkendara pada ketika jam biasanya tidur.
- Mengonsumsi obat yang menimbulkan kantuk (antihistamin, antidepresan atau obat flu dan batuk)
- Bekerja lebih dari 60 jam seminggu,
- Mengerjakan dua pekerjaan sekaligus dan yang menjadi pekerjaan utama ialah pekerjaan yang dilakukan pada malam. hari
- Berkendara sendirian melewati jalan yang panjang, sepi dan membosankan.
- Tidur cukup (orang remaja 7,5-8,5 jam)
- Apabila jarak tempuh jauh, sebaiknya tidak sendirian. Hal ini sebagai teman mengobrol dan menggantikan mengemudi.
- Saat merasa lelah segera hentikan kendaraan, minum kopi, kemudian tidur selama 20-30 menit maka ketika bangkit anda akan lebih segar.
- Hindari konsumsi alkohol dan obat-obatan yang sanggup menimbulkan kantuk.
- Mengemudi ketika mengantuk mempunyai resiko ancaman sama dengan mengemudi ketika mabuk alkohol,
- Waktu tidur yang ideal untuk orang remaja ialah 7,5 hingga 8,5 jam.
- Perjalanan Mudik dengan kendaraan langsung sebaiknya tidak sendirian dan selalu ada teman untuk mengobrol.
Bersama: +detikcom , +Detikplus , +KOMPAS.com , +Kompas TV , +VIVA , +Susilo Bambang Yudhoyono
Comments
Post a Comment