Tips Mengobati Flu Secara Tepat
Mengobati Flu yang paling cepat, biasanya ialah dengan meminta resep obat kepada dokter. Dan ternyata banyak pasien yang kurang paham mengenai obat bergotong-royong penyakit flu. Hal ini terbukti banyak diantara mereka meminta diresepkan obat antibiotik. Mereka menganggap penyakit akan lebih cepat sembuh, padahal bergotong-royong influenza disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak bermanfaat.
Dari sebuah penelitian, ditemukan, bahwa antivirus hanya diberikan pada 1 diantara 5 pasien yang mengalami influenza. Padahal bergotong-royong obat Flu yang sempurna ialah antivirus. Karena Antibiotik hanya diharapkan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Para peneliti melaksanakan analisis pada ribuan rekam medis ribuan pasien dalam lima negara bagian. Dan ditemukan bahwa sebanyak 6.766 orang diketahui mempunyai penyakit respirasi akut, sepertiga ialah influenza, namun hanya 15 % yang diresepkan obat antivirus, sedangkan 30 % masih diresepkan antibiotik. Padahal manfaat pengobatan penyakit Influenza seharusnya lebih sanggup dirasakan pada pasien yang memperoleh resep obat antivirus. Pengobatan dengan antivirus juga tidak mempunyai dampak samping yang merugikan, sekaligus mengurangi kemungkinan dari kebutuhan antibiotik di waktu mendatang.
Penelitian tersebut juga menemukan, masih banyak dokter yang meresepkan antibiotik untuk pasien influenza. Padahal penggunaan antibiotik yang tidak sempurna sanggup menjadikan pembentukan basil kebal antiobiotik sehingga kalau benar-benar diperlukan, basil akan sulit diatasi oleh obat antibiotik.
Upaya penggunaan antibiotik yang rasional memang terus diusahakan, namun penggunaan yang tidak bijak bahkan masih umum diberikan kepada pasien influenza. Untuk ibu seharusnya dokter meresepkan obat antivirus, yang mempunyai risiko minimal dalam pembentukan resistensi basil dalam tubuh.
Ringkasan:
Bersama: +detikcom , +Detikplus , +KOMPAS.com , +Kompas TV , +VIVA , +Susilo Bambang Yudhoyono
Dari sebuah penelitian, ditemukan, bahwa antivirus hanya diberikan pada 1 diantara 5 pasien yang mengalami influenza. Padahal bergotong-royong obat Flu yang sempurna ialah antivirus. Karena Antibiotik hanya diharapkan untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Para peneliti melaksanakan analisis pada ribuan rekam medis ribuan pasien dalam lima negara bagian. Dan ditemukan bahwa sebanyak 6.766 orang diketahui mempunyai penyakit respirasi akut, sepertiga ialah influenza, namun hanya 15 % yang diresepkan obat antivirus, sedangkan 30 % masih diresepkan antibiotik. Padahal manfaat pengobatan penyakit Influenza seharusnya lebih sanggup dirasakan pada pasien yang memperoleh resep obat antivirus. Pengobatan dengan antivirus juga tidak mempunyai dampak samping yang merugikan, sekaligus mengurangi kemungkinan dari kebutuhan antibiotik di waktu mendatang.
Penelitian tersebut juga menemukan, masih banyak dokter yang meresepkan antibiotik untuk pasien influenza. Padahal penggunaan antibiotik yang tidak sempurna sanggup menjadikan pembentukan basil kebal antiobiotik sehingga kalau benar-benar diperlukan, basil akan sulit diatasi oleh obat antibiotik.
Upaya penggunaan antibiotik yang rasional memang terus diusahakan, namun penggunaan yang tidak bijak bahkan masih umum diberikan kepada pasien influenza. Untuk ibu seharusnya dokter meresepkan obat antivirus, yang mempunyai risiko minimal dalam pembentukan resistensi basil dalam tubuh.
Ringkasan:
- Banyak dokter yang masih meresepkan antibiotik untuk pengobatan influenza,
- Obat Antibiotik memicu dampak samping, kekebalan virus lebih tinggi sehingga sulit disembuhkan,
- Mengobati Flu secara Tepat ialah dengan obat antivirus bukan dengan antibiotik.
Comments
Post a Comment